 |
| Sejumlah Mahasiswa Amak Saat Demonstrasi di Kejari Rohul. (Foto: Aurora Nasution/BersamaKitaNews.com |
BersamaKitaNews.com, Rokan Hulu - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (Amak) Rokan Hulu melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu, Jum'at (21/03/2025) siang.
Hal ini berdasarkan, adanya dugaan terkait dengan riuhnya persoalan yang sampai saat ini terhadap limbah di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu yang menjadi tuntutan pada aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (Amak) Rokan Hulu tersebut.
Dalam aksi demonstrasi ini, Koordinator Lapangan Arrijalil Khoiri meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu untuk turun langsung ke RSUD Kabupaten Rokan Hulu agar bisa menyelesaikan seluruh dugaan yang menjadi tuntutan pada aksi yang di lakukan pada hari ini.
"Kami harap Kejari Rohul, agar bisa serius menanggapi permasalahan yang ada di lingkungan RSUD Kabupaten Rokan Hulu ini, karena permasalahan tersebut tidak bisa dianggap sepele, sebab sangat berpengaruh dengan kehidupan manusia," ujar Koordinator Lapangan Arrijalil Khoiri Kepada Wartawan BersamaKitaNews.com, Jum'at (21/03/2025) malam.
Lebih lanjutnya, kami tidak bisa lagi diam melihat ketidak adilan ini dan mendesak Kejari Kabupaten Rokan Hulu untuk bertindak cepat dan tegas. Jangan biarkan lingkungan RSUD Kabupaten Rokan Hulu, karena limbah ini sangat berbahaya bagi masyarakat dan jika ini dibiarkan bisa memicu datangnya berbagai bakteri, virus dan parasit yang masing-masing dapat membawa penyakit bagi kehidupan masyarakat.
"Jika Kejari Rohul tidak segera menyelesaikan tuntutan ini dalam kurung waktu 3X24 Jam, maka bisa di pastikan kami dari Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (Amak) Rokan Hulu akan hadir dalam jumlah massa yang lebih besar lagi yang tidak bisa di hindarkan," pungkasnya.
Setelah kurang lebih 1 jam, massa aksi demonstrasi ini mendesak dan menyampaikan tuntutannya agar bisa diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu. Kemudian itu, massa aksi demonstrasi tersebut membubarkan diri sekaligus memberikan tuntutan terakhir (Ultimatum).
(An/Bkn)
