Masyarakat harus menjalin dan membina hubungan dengan lembaga penghasil Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna (TTG). (Foto: Istimewa) |
BersamaKitaNews.com, Pinggir - Pemerintah Desa (Pemdes) Tengganau gelar Pelatihan Pembekalan dan Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di Aula Kantor Desa Tengganau Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Kamis (19/12/2024).
Pelatihan Pengelolaan Posyantek merupakan lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memberikan pelayanan teknis, informasi, promosi, dan orientasi tentang Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus Posyantek dan meningkatkan pemahaman serta kemampuan masyarakat dalam menggunakan dan mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Posyantek tersebut langsung dibuka oleh Pj Kades Tengganau M. Fahmi Ulul Albaab, S.STP., dan dihadiri Sekretaris Desa Tengganau, Ketua BPD Desa Tengganau, Kaur/Kadus serta Staf Desa Tengganau, dan Peserta Posyantek sebanyak 20 Orang.
Dalam sambutannya, Pj Kades Tengganau M. Fahmi Ulul Albaab, S.STP., mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang sangat berpengalaman dalam bidang Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Posyantek Kecamatan Pinggir, yakni Adriyus, S.IP., dan Lestari Apriani.
"Pelatihan ini juga merupakan salah satu faktor pendorong perubahan, baik perubahan di bidang ekonomi maupun sosial budaya masyarakat untuk membahas tentang proses alih teknologi ke masyarakat, yang selama ini berjalan secara alamiah dengan fasilitas terbatas oleh Pemerintah," jelas Pj Kades Tengganau M. Fahmi Ulul Albaab, S.STP., Kepada Awak Media BersamaKitaNews.com Melalui Pesan WhatsApp Grup, Kamis (19/12/2024) siang.
Lebih lanjutnya, alih teknologi ke masyarakat ini juga untuk percepatan pembangunan masyarakat menempati peran penting, dimana masyarakat baik di desa dan kota bisa menciptakan gagasan serta teknologi yang berdaya guna. Hal ini disebabkan, teknologi diposisikan sebagai barang privat, bukan barang publik. Oleh karena itu, proses alih teknologi akan mengikuti mekanisme pasar, artinya alih teknologi terjadi karena ada kebutuhan atau permintaan.
"Mengingat faktor tertentu, seperti kesenjangan akses informasi, keterbatasan modal dan kendala geografi, maka alih teknologi ke masyarakat tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar, sehingga pasar teknologi yang diserahkan kepada mekanisme pasar akan mengalami kegagalan," ujarnya.
Ditambahkannya, dalam proses alih teknologi diperlukan campur tangan Pemerintah untuk percepatannya. Kami berharap Pelatihan Posyantek ini, bisa menjadi katalisator komunikasi Teknologi Tepat Guna (TTG) di masyarakat, yang menjembatani sumber Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan masyarakat.
"Untuk itu, masyarakat harus menjalin dan membina hubungan dengan lembaga penghasil Teknologi Tepat Guna (TTG), agar tidak kekurangan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang akan ditransfer ke masyarakat," pungkasnya.
(Maj/Bkn)