Insya allah setelah dilaksanakan pertemuan ini, listrik di Wilayah Kabupaten Bengkalis bisa berjalan dengan lancar. (Foto: Istimewa) |
BersamaKitaNews.com, Pekanbaru - Terkait Percepatan, Perbaikan dan Pembangunan Kelistrikan serta Pengoperasian Kabel Bawah Laut di Kabupaten Bengkalis, Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Al-Azmi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Hendrik Firnanda Pangaribuan berkoordinasi ke PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau di Kota Pekanbaru, Sabtu (14/12/2024).
Kegiatan Koordinasi tersebut, langsung disambut oleh Fakhrudin Fajar Senior selaku Manager Keuangan Komunikasi dan Umum, Tajudin Nur selaku Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Humas), Agus Fitriansyah selaku Manager UP2K Provinsi Riau, Luber Tri Hartoko selaku Perwakilan UP3K Dumai, dan Silvia Iriana Selaku Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan serta jajaran PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri.
Dalam sambutannya, Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Al-Azmi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Hendrik Firnanda Pangaribuan mengatakan bahwa kami hadir disini untuk berdiskusi terkait listrik yang tidak stabil dan juga untuk mengetahui perkembangan program pemasangan kabel bawah laut.
"Insya allah setelah dilaksanakan pertemuan ini, listrik di Wilayah Kabupaten Bengkalis bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, untuk daerah yang belum ada listrik PLN, kami akan segera siapkan proposalnya agar dapat dimasukkan listrik PLN secepatnya," ungkap Komisi II DPRD Kabupaten Bengkalis Al-Azmi didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Hendrik Firnanda Pangaribuan.
Lebih lanjutnya, kami juga memberi saran kepada tim PLN untuk sering turun ke lapangan, agar lebih tahu permasalahan listrik yang ada di daerah, khususnya di Sungai Pecut Kecamatan Rupat yang sudah beberapa kali di Survey untuk dibangun listrik, namun belum ada perkembangannya sampai saat ini.
"Selain itu, Dusun Bagan Benio Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Muandau tidak ada akses jalan masuknya Listrik dan kami juga menginginkan inovasi terbaru agar masyarakat dapat merasakan listrik," pungkasnya.
Sementara itu, Asep Setiawan Asal Siak Kecil mengatakan bahwa kualitas aliran listrik terdapat persoalan drop daya di bawah 130 Volt, persoalannya Trafo yang jaraknya jauh dari rumah warga dan kami berharap kinerja ULP perlu ditingkatkan, sehingga laporan masyarakat bisa segera diatasi.
"Kemudian masyarakat yang ada di Wilayah Siak Kecil ini selalu mengeluh terhadap penggunaan listrik yang selalu mati setiap saat maupun di Bulan Ramadhan, harapan kami dalam hal ini jangan sampai terjadi lagi," ujar Asep Setiawan Asal Siak Kecil.
Dalam kesempatan yang sama, Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan Silvia Iriana menyampaikan bahwa pada Tahun 2024 ini, kami sudah menambahkan kapasitas untuk pembangkit listrik di Bengkalis sebesar 6MW dan PLN sudah memiliki kabel laut untuk wilayah Dumai-Rupat, namun secara kapasitas hanya 6MW, sehingga perlu penambahan kapasitas untuk jalur Dumai-Rupat dan ini masih proses pengurusan izin.
"Pada Tahun 2025 akan dilakukan pembangunan GI Pakning sebagai Landing Point saluran kabel laut tegangan tinggi ke Pulau Bengkalis, setelah transisi dari KID ke GI pakning serta pembangunan GI Bengkalis yang dilaksanakan di tahun 2026," ujar Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan Silvia Iriana.
Kemudian itu, Manager UP2K Agus mengatakan bahwa berkaitan dengan dusun yang belum ada listrik, mekanismenya yakni dengan memasukkan permohonan usulan listrik kepada PLN Provinsi untuk di evaluasi dan akan masuk ke antrian pembangunan listrik.
"Berdasarkan Data yang sudah kita rangkum untuk daerah Kabupaten Bengkalis ada 13 lokasi yang akan kami bangun listrik melalui Penyertaan Modal Negara (PNM), jadi untuk yang dipertanyakan ini sudah masuk di dalam Roadmap pembangunan kita," jelas Manager UP2K Agus.
Lebih lanjutnya, Kami punya produk inovasi SuperSUN yakni produk gabungan antara solar sel dengan penyimpanan baterai, ini mungkin bisa dimasukkan di daerah pulau seperti Bagan Benio ini. Berkaitan dengan listrik yang tiba-tiba mati mungkin jaringan listriknya ada terganggu seperti ranting pohon dan sebagainya yang terlalu berdekaran dengan jaringan listrik.
"Ini perlu di komunikasikan bersama masyarakat untuk mengetahui jalur listrik yang terganggu agar bisa diatasi dengan baik," imbuhnya.
Lalu, Luber UP3K Dumai menambahkan bahwa untuk meningkatkan tegangan, kami kemarin sudah membangun jaringan dari Kawasan Industri Dumai (KID) sampai ke perbatasan antara Dumai dan Bengkalis, sehingga jaringan khusus ke Pakning dan sekitarnya langsung dari Gardu Induk (GI) Kawasan Indsutri Dumai (KID).
(Maj/Bkn)