Sekjen PWI Kabupaten Bengkalis Agustiawan saat Pelantikan DPRD Kabupaten Bengkalis. (Foto: Istimewa) |
BersamaKitaNews.com, Bengkalis - Pemilihan umum yang damai tentunya menjadi dambaan semua pihak. Untuk mewujudkan hal tersebut, semua komponen masyarakat harus dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat berdampak merugikan diri sendiri Di Pilkada Bengkalis Kabupaten Bengkalis, Rabu (18/09/2024).
Informasi hoax dan fitnah mulai di endus oleh oknum tidak bertanggungjawab dengan menggunakan akun sosial media bodong. Oknum tersebut melakukan berbagai penyebaran konten berunsur fitnah dan hoax yang dianggap menyesatkan dan menimbulkan keresahan warga dan pengguna sosial media lainnya. Tentunya mengarah ke kontestan Pilkada.
Koalisi KBS Bersatu mengakui menerima laporan keresahan tersebut. Beberapa akun bodong dengan sengaja memposting informasi berisi fitnah dan hoax terhadap pasangan KBS. Bahkan terhadap pribadi keluarga Bupati Bengkalis. Ironisnya, akun itu menampilkan identitas yang berkaitan dengan kontestan lain.
Hal itu langsung dijelaskan Sekjen PWI Kabupaten Bengkalis Agustiawan, mengatakan bahwa Belakangan ini kita menerima berbagai keresahan warga terutama pengguna sosial media yang melihat begitu masif nya informasi hoax terhadap Ibu Kasmarni. Ini tentunya tidak boleh dibenarkan.
"Akun-akun bodong itu dapat terbaca darimana hulu nya. Pilkada bukanlah ajang saling hujat, fitnah dan tebar hoax serta ujaran kebencian. Kemudian juga akun-akun ini mendukung salah satu Paslon, kemukakan saja apa yang menjadi program dan gagasan Paslon," ungkap Sekjen PWI Kabupaten Bengkalis Agustiawan, Kepada Awak Media BersamaKitaNews.com Melalui Pesan WhatsApp, Rabu (18/09/2024) malam.
Dikatakannya, Bukan dengan menyerang dan menyebarkan hoax, fitnah dan ujaran kebencian, lebih baik kita mencerdaskan. Ini angin kencang terjadi kemarin pun dikait-kaitkan dengan pelantikan DPRD kemarin dan menyerang Bupati Bengkalis Kasmarni beserta keluarga.
"Padahal bencana angin itu bukan hanya terjadi di Bengkalis, terjadi juga dibeberapa wilayah di Riau dan Kepulauan Riau. Tentu ini bentuk penyesatan yang diendus pemilik akun bodong itu," ujarnya.
Masih kata Agustiawan, Masyarakat kita butuh pencerdasan menghadapi pemilu ini, kalau misalnya tidak mampu menghadapi pasangan KBS BERSATU, mundur teratur. Kita berharap, pihak kepolisian dapat menindak akun-akun bodong yang dapat merusak citra Pilkada Damai yang telah di deklarasikan.
"Menurut kami harus ada tindakan tegas. Kalau ini dibiarkan bukan tidak mungkin, akun-akun ini terus berkembang dan bertambah. Selain merugikan satu pihak, kejadian seperti ini dapat merusak nilai Pilkada Damai yang kita dambakan bersama," tandasnya.
(Rpls/Bkn)