Ilustrasi bulan baru. BMKG memprediksi awal puasa Ramadan 2024 pemerintah dan Muhammadiyah berbeda. (Sumber: BMKG) |
BersamaKitaNews.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal puasa Ramadan 2024 antara pemerintah dan Muhammadiyah akan berbeda, Minggu (03/03/2024).
Diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 hijriah pada Senin, 11 Maret 2024.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) masih akan melakukan sidang isbat pada Minggu, 10 Maret 2024.
Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto menjelaskan, keterlihatan hilal pada Minggu (10/03/2024), bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H, masih sangat kecil.
"Dari peta ketinggian hilal dapat dilihat bahwa keterlihatan hilal pada tanggal 10 Maret 2024 sangat kecil sekali dikarenakan ketinggiannya masih di bawah nol derajat," ujar Himawan, Minggu (03/03/2024), dikutip dari BMKG.
Merujuk laporan yang disusun BMKG, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 berkisar antara minus 0,33 derajat di Jayapura, Papua sampai 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Tinggi hilal merupakan besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di horizon atau ufuk. Jika tandanya positif, berarti hilal berada di atas horizon saat Matahari terbenam.
Sementara itu, elongasi hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024 berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar, Bali sampai 2,08 derajat di Jayapura.
Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dengan pusat piringan Matahari yang diamati oleh pengamat di permukaan Bumi. Tinggi dan elongasi tersebut, menurut Himawan, belum memenuhi kriteria baru sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"Sangat tidak memenuhi. Kriteria MABIMS yang baru, ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat," jelas Himawan.
Himawan memprediksi 1 Ramadan 2024 menurut pemerintah akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hal ini, karena pada Senin (11/03/2024), ketinggian dan elongasi hilal sudah memenuhi kriteria baru MABIMS.
Saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, ketinggian hilal di Indonesia berkisar antara 10,75 derajat di Merauke, Papua Selatan sampai 13,62 derajat di Sabang, Aceh. Adapun elongasinya, berkisar antara 13,24 derajat di Jayapura hingga 14,95 derajat di Banda Aceh, Aceh.
"Jika dilihat dari peta ketinggian hilal dan kriteria MABIMS yang baru, maka pemerintah akan menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1445 H pada tanggal 12 Maret 2024," tutur Himawan.
"Kita tunggu keputusan dari lembaga yang berhak memutuskan kapan tanggal 1 Ramadhan, yaitu dari Kementerian Agama Republik Indonesia," pungkasnya.
(Bmkg/Rmd)