Ribuan anak kemenakan suku sakai akan siap mendukung Pemilu Damai 2024. (Foto/Dok: Kiriman WhatsApp Grup Mitra Polsek Pinggir) |
BersamaKitaNews.com, Pinggir - Dalam rangka Penelitian Seni Budaya dan Adat Istiadat khususnya Adat Suku Sakai Bathin Tengonong, Bathin Nan Lapan dan Bathin Nan Limo yang membawahi ribuan anak kemenakan di Wilayah Kecamatan Pinggir maupun Kecamatan Talang Muandau, Kamis (08/02/2024).
Bahkan Kepala Suku Sakai di wilayah kecamatan pinggir dan di kecamatan talang muandau terdiri dari Bathin Muajalelo Amat S, Bathin Semunai Asnerudin, Bathin Kuala Penaso Bosniar, dan Bathin Beringin Uka Sofyan.
Selanjutnya Bathin Tengonong Mohammad Agar Kalipke yang di dampingi Debalang Panglimo Sakai Riau Syafrin, menjelaskan kepada Kapolsek Pinggir Kompol Darmawan, S.H, M.H, bahwa pada dulunya saya pernah tinggal di Hamburg, Jerman selama 40 tahun.
"Saya juga merasa cemas terhadap semakin hilang dan menipis nya keberadaan masyarakat Adat Suku Sakai, karena di pengaruhi oleh banyak faktor budaya globalisasi dan dinamika," ucap Bathin Suku Sakai Tengonong Mohammad Agar Kalipke.
Sehingga kehidupan masyarakat yang saat ini banyak mengenyampingkan budaya adat istiadat dan juga di pengaruhi oleh faktor ekonomi, tenaga kerja maupun alam yang saat ini tidak sama lagi dengan situasi dan kebiasaan masyarakat adat kita yang dahulu nya.
"Sehingga banyak anak kemenakan yang telah meninggalkan kebiasaan adat istiadat dan ada juga yang sudah tidak tau sama sekali tentang adat suku sakai," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kapolsek Pinggir Kompol Darmawan, S.H, M.H yang didampingi oleh Kanit Intelkam beserta Anggota dan Kanit Lantas, mengucapkan terima kasih kepada Bathin Suku Sakai atas waktu dan kesempatannya untuk bisa hadir dan bertemu, dan tidak lupa juga menyampaikan tentang pesan-pesan Pemilu Damai 2024 kepada anak kemenakan Suku Sakai.
"Supaya pada hari Rabu, 14 Februari 2024 nanti dapat menyalurkan hak pilihnya secara Demokrasi ke Tempat Pemungutan Suara secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia," ucapnya.
Dirinya menekankan agar anak kemenakan Suku Sakai dapat menjauhi segala bentuk pelanggaran yang dapat mengganggu proses demokrasi, seperti penyebaran hoaks, provokasi, atau tindakan kekerasan.
“Dengan adanya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, proses Pemilu dapat berjalan dengan lancar dan damai, tanpa adanya gangguan yang merugikan,” ujarnya lagi.
Ia juga berharap agar pesan-pesan yang disampaikan dapat dipahami dan di implementasikan oleh seluruh anak kemenakan Suku Sakai.
"Mari jaga keamanan dan ketertiban, jaga persatuan dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," imbuhnya.
(Adm/Bkn)